A.
Tinjauan Kasus
- Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Identitas Klien
a) Nama :
Tn. J
b) Umur :
60 tahun
c) Jenis Kelamin : Laki-laki
d) Agama :
Islam
e) Pekerjaan :
PNS
f) Suku bangsa : Sunda/Indonesia
g) Status perkawinan : Kawin
h) Alamat :
Kp Pasawahan Rt 01 Rw 01 Kabupaten
Cicurug
i)
Diagnosa
medis : CHF
j)
No
Rm/cm : 84 51 42
k) Tanggal masuk : 15 Mei 2005 Pukul
21.00 WIB
l)
Tanggal
dikaji : 19 Mei 2005 Pukul 13.00 WIB
m) Ruangan :
Cempaka
2) Identitas Penanggaung Jawab
a) Nama :
Tn.W
b) Umur :
39 tahun
c) Jenis kelamin : Laki-laki
d) Pekerjaan :
PNS
e) Hub dengan klien : Anak
f) Alamat :
Kp Pasawahan Rt 01 Rw 01 Kabupaten
|
Cicurug
- Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama :
klien mengeluh sesak jika banyak bergerak
b. Riwayat kesehatan sekarang :
Sebelum
masuk rumah sakit klien merasakan sesak yang hebat, sesak dirasakan saat klien
pulang dari mesjid setelah mengikuti pengajian kemudian klien dibawa oleh
keluarga ke Rumah sakit RSUD R. Syamsudin SH. Kemudian klien di rawat di ruang
Cempaka kelas 2.
Saat dikaji
pada tanggal 19 mei 2006 klien masih merasa sesak napas dan sulit bernapas, sehingga
aktivitas terbatas, sesak terasa jika banyak bergerak seperti ngobrol dan
makan, berkurang jika istirahat dalam posisi fowler.
c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien
pernah dirawat dengan penyakit yang sama di rumah sakit Assifa dan di
Sekarwangi selama 5 hari, kemudian klien pulang karena merasa sudah sembuh. Saat
ini klien di rawat di RSUD R Syamsudin SH dengan keluhan yang sama, klien
mempunyai riwayat penyakit menular yaitu hepatitis.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut
klien tidak ada yang mengalami penyakit yang sama dan juga tidak ada riwayat
keturunan seperti penyakit Asma, diabetes melitus dan TBC.
- Data Biologis
No
|
Pola Kebiasaan
|
Sebelum Sakit
|
Sesudah Sakit
|
1.
|
Pola makan dan minum
|
Makan :
Makan 3x/hari, nasi biasa ditambah lauk pauk dan sayuran dengan jumlah 1
porsi dan tidak ada pantangan apapun.
Minum :
Minum 6-7 gelas/hari (± 1500 cc), jenis minuman air putih dan teh.
|
Makan :
Makan 3x/hari, jumlah ¼ porsi, makan dengan diet jantung, nasi tim atau
bubur.
Keluhan : mual muntah
Minum :
Minum 7-8 gelas/hari (± 1500 cc), jenis minum air putih.
|
2.
|
Pola Eliminasi
|
BAB :
BAB 1-2x/hari konsistensi lembek warna kuning kecokelatan tidak ada
keluhan saat BAB.
BAK :
BAK 4-6/hari (± 1000 cc) warna kuning jernih tidak ada keluhan saat BAK
|
BAB :
Saat dikaji sudah 2 hari klien belum BAB.
BAK :
BAK klien 4-6x/hari warna kuning jernih, bau khas, ±500
|
3
|
Pola Istirahat dan Tidur
|
Tidur malam pukul 21.00 WIB – 05.00 WIB. Tidur siang saat kadang-kadang.
|
Tidur malam pukul 21.00 WIB 05.00 WIB, tetapi sering terbangun karena
klien merasa sesak napas.
|
4
|
Pola Personal Hygiene
|
Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari mencuci rambut 3x/hari.
|
Mandi 1x/hari dengan dilap dengan air hangat, gosok gigi 1x/hari, cuci
rambut belum pernah.
|
5
|
Pola Aktivitas
|
Klien melakukan aktivitas dirumah mandiri dan aktif di keagamaan (Mesjid)
|
Klien hanya berbaring saja di tempat tidur, ADL dibantu mulai dari makan,
minum, BAK dan BAB oleh keluarga dan perawat.
|
- Pemeriksaan
Fisik
a. Penampilan Umum : Klien tampak lemah dan lemas
b. Kesadaran :
Compos Mentis
c. Pemeriksaan TTV : TD : 120/80 mmHg S
: 370C
N :
80x/menit R :
28x/menit
d. Pemeriksaan Persistem
1. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva
merah muda, mukosa bibir kering, terdapat murmur, tidak terdapat peningkatan
vena jugularis (JVP), tidak terdapat clubbing finger, pada ferkusi ditemukan
suara redup.
2. Sistem Pernapasan
Bentuk
hidung simetris, tidak terdapat cuping hidung, tidak terdapat sekret, terpasang
oksigen, napas cepat dan dangkal, pergerakan dada antara kanan dan kiri
simetris, irama teratur, frekuensi 28x/menit.
3. Sistem Pencernaan
Bibir
simetris, bibir tampakk kering, keadaan mulut dan gigi bersih, bising usus
8x/menit, perut buncit, lingkar perut 86 cm, terdapat pembesaran hepar, tidak
terdapat nyeri.
4. Sistem Persarafan
Tingkat
kesadaran compos mentis, klien dapat mengenal orang lain, waktu. Tes fungsi
kranial :
N I : Klien dapat membedakan wangi kayu putih
dan kopi
NII : Klien dapat membaca kartu nama mahasiswa dalam jarak 30
cm
N III, N
IV, N VI : Koordinasi gerakan mata baik ditandai klien dapat menggerakkan bola
matanya ke segala arah, kontraksi pupil terhadap cahaya positif ditandai dengan
pupil mengecil ketika kontak dengan cahaya, diameter pupil kanan dan kiri 3 mm.
N V : Klien dapat merasakan sentuhan pada wajahnya, saat
wajahnya disentuh oleh kapas
: Klien dapat membuka matanya dengan spontan
N VIII : Klien dapat mendengar bunyi jarum jam
N IX, N
X : Terdapat gerakan opula pada saat
mengucapkan kata “ah” dengan baik, reflek menelan baik.
N XI : Klien dapat menggerakan kepala kesegala arah.
N XII : Klien dapat menjulurkan lidah
5. Sistem Perkemihan
Blass tidak
teraba penuh dan tidak ada nyeri tekan.
6. Sistem Integumen
Warna kulit
putih, kuku pendek, rambut berwarna putih, turgor kulit lambat terbukti tidak
segera kembali pada saat dicubit.
7. Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas
atas : bentuk simetris, jumlah jari lengkap, dapat menggerakan jari-jari sendiri,
pergerakan bebas, pada tangan kanan terpasang infusan, reflek bisep (+), reflek
trisep (+) kekuatan otot 5 terbukti dengan ROM ekstremitas atas dapat
digerakkan ke segala arah.
Ekstremitas
bawah : bentuk simetris, jumlahh jari lengkap, dapat menggerakan jari-jari
kaki, terdapat oedema pada kedua kaki, reflek babinski (-), reflek patella (+),
kekuatan Otot 5 terbukti klien dapat digerakkan ke segala arah.
8. Sistem Reproduksi
Tidak dapat
dikaji karena klien menolak, menurut klien tidak ada kelainan pada alat
genetalianya.
- Data
Psikologis
a. Konsep diri
1. Body Image
Klien
mengatakan penyakitnya ini disebabkan karena kesibukan dan mengakibatkan
kecapean.
2. Harga diri
3. Ideal diri
Klien
berharap penyakitnya cepat sembuh, dan kembali sehat seperti semula dan akan
melakukan tugasnya kembali seorang kepala rumah tangga.
4. Peran
Klien
mengatakan perannya di dalam keluarga sebagian kepala keluarga dan menjadi
tulang punggung keluarga dan ingin segera pulang.
5. Identitas klien
Status klien dalam keluarga
sebagai kepala keluarga dan suami dari istri, ayah dari ke-4 anak-anaknya.
- Data
Sosial
Klien dapat
bersosialisasi dengan baik, kepada perawat, keluarga dan pasien lain. Gaya
hidup klien mempunyai kebiasaan merokok dan minum kopi.
- Data
Spiritual
Klien
beragama Islam dan meyakini adanya Tuhan YME dan klien pernah menunaikan ibadah
haji, selama di RS klien tidak dapat menjalankan ibadah seperti biasanya klien
hanya berdo’a untuk kesembuhannya.
- Data
Penunjang
a. Data Laboratorium pada tanggal 17 Mei 2006
Kimia Klinik
No
|
Jenis Pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai Normal
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
SGOT (Asat)
SGPT (alat)
Glukosa Puasa
Glukosa 2jPP
Kolesterol total
Ureum
Kreatinin
Asam Urat
|
332.4
272,1
95,6
122,4
136,2
82,2
2,55
10,74
|
< 34 U/L /37 C
< 46 U/L /37 C
70-100 mg/dl
< 140 mg/dl
< 500 mg/dl
20-40 mg.dl
0,6 mg dl – 1,3 mg/dl
5,7 mg/dl – 7,0 mg/dl
|
- Pengobatan
Tanggal 16 Mei 2006
1. Ranitidine 2x1 tab
/oral
2. Allopurinor 3x1 tab /oral
3. Digoxin 1x
½ tab /oral
4. Forosemid 2x1
tab /oral
5. ASDN 3x1 tab /oral
6. Tonar 3x1 tab /oral
7. Culvic 3x1 tab /oral
8. Dulcolac Susp
9. Dextros 5% 15 tetes/menit
2.
Diagnosa Keperawatan
a.
Analisa
Data
No
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1
|
DS :
- Klien mengeluh sesak
nafas
DO :
- Klien tampak lemah dan
sesak napas cepat dan dangkal
- R : 40x/menit
- Tidak ada retraksi Otot-otot
dada
- Terpasang O2
1 liter
|
Curah jantung menurun
↓
Suplay O2 tidak
adequat
↓
Sesak nafas (pola napas tidak
efektif)
↓
Intoleransi aktivitas
|
Pola napas tidak efektif
|
2
|
DS :
- Klien mengeluh napsu
makan tidak ada dan mual
DO :
- Makan hanya dihabiskan
½ porsi
- Bibir kering
- Klien terlihat lemah
|
Anoreksia (mual, muntah)
↓
Nutrisi kurang dari kebutuhan
↓
Kelemahan
|
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan.
|
3
|
DS :
- Klien mengeluh lemah
dan sesak jika banyak bergerak
DO :
- Perawatan diri dibantu
- Klien tampak lemas
|
Penurunan curah jantung /
kardiak out put
↓
Penurunan suplay O2 ke jaringan
↓
Metabolisme menurun
↓
Energi jaringan menurun
↓
Lelah, letih dan lemah
↓
Intoleransi aktivitas
|
Intoleransi aktivitas
|
|
DS :
- Klien mengatakan perut
buncit
DO :
- Abdomen tampak buncit
- JVP 4 cm
- Lingkar perut 86 cm
- Terdapat oedema pada kedua
kaki
- Intake 7-8 gelas /hari
= 1750-2000 cc. out put 1500 cc /hari.
|
Penurunan suplay darah ke
ginjal
↓
Peningkatan ureum dan klatinin
↓
Peningkatan osmotik kapiler
↓
Cairan pindah ke ekstrasel
↓
Edema
|
Kelebihan volume cairan
|
|
DS :
- Klien mengeluh nyeri
pada daerah abdomen atas
DO :
- Nyeri tekan pada daerah
abdomen atas
- Klien tampak meringis
- Skala nyeri 2
- Klien bergerak dengan
hati-hati
|
Proses komplikasi (peradangan)
↓
Nyeri
↓
Kelemahan
|
Nyeri
|
b.
Diagnosa
Keperawatan
1) Pola napas tidak efektif berhubungan
dengan penurunan suplay O2
2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan.
3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan dan kelelahan
4) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
peningkatan osmotik kapiler.
5) Nyeri abdomen berhubungan adanya proses
peradangan.
3. Perencanaan Keperawatan
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan suplay O2
|
Tupan :
Setelah dilakukan perawatan selama 7x24 jam resiko pola nafas tidak
efektif tidak terjadi
Tupen :
Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam gangguan pertukaran gas
teratasi dengan kriteria hasil :
- Klien tidak mengeluh
sesak
- Sesak berkurang hingga
sampai hilang
- R : 16-20x/menit
- Napas teratur
- Tidak ada tambahan otot
pernapasan.
|
1. Atur posisi semi fowler
2. Pantau irama frekuensi
napas setiap 5 jam sekali
3. Anjurkan klien napas
dalam ≤ 3x selama 5 menit
4. Berikan terapi oksegen
2 lt/menit
|
1.
Posisi semi fowler dapat mengurangi beban kerja jantung
dalam memompakan darah ke seluruh tubuh
2.
Meningkatkan pengembangan paru selama inprasi
3.
Menyatakan adanya kongesti paru / pengumpulan sekret,
menunjukkan kebutuhan untuk intervensi lanjut.
4.
Meningkatkan konsentrasi oksigen sehingga dapat
menurunkan hipoksemia jaringan
|
2
|
Resiko tinggi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
nafsu makan
|
Tupan :
Setelah dilakukan perawatan selama 5x24 jam asupan nutrisi terpenuhi
Tupen :
Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam kebutuhan asupan nutrisi
terpenuhi secara bertahap dengan kriteria hasil :
- Makan habis ½ porsi
makan.
- Napsu makan meningkat
|
1. Berikan makan sedikit
tapi sering 3 sendok setiap 15 menit.
2. Anjurkan klien minum
air teh hangat sebelum makan
3. Pertahankan diet
jantung
4. Hindarkan makan makanan
yang mengundang pasien mual.
|
10.
Mengurangi rasa mual dan dapat memenuhi asupan nutrisi
11.
Menetralisirkan asam lambung
12.
Untuk meningkatkan kerja makanan
13.
Mengurangi rasa mual dan penurunan napsu makan
|
3
|
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan
|
Tupan :
Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam intoleransi aktivitas
teratasi secara bertahap
Tupen :
Setelah dilakukan perawatan selama 1x24 jam intoleransi aktivitas
teratasi secara bertahap dengan kriteria hasil :
- Klien dapat melakukan
aktivitas secara bertahap dengan bantuan maximal/minimal
- Klien tidak mengeluh
lemas
|
1. Pantau tanda-tanda
vital sebelum dan sesudah beraktivitas seperti makan dan mandi
2. Kaji penyebab kelemahan
3. Bantu dalam perawatan
makan dan minum
4. Pertahankan tirah
baring untuk mencegah komplikasi dari mobilisasi
|
1.
Hipotensi ototarik dapat terjadi dengan aktivitas.
2.
Kelemahan dapat disebabkan dari efek samping penggunaan
obat
3.
Pemenuhan kebutuhan perawatan diri tanpa mempengaruhi
stress dan mengurangi kelelahan pada klien.
4.
Tirah baring mengurangi beban kerja jantung dengan
mengurangi energi yang dibutuhkan tubuh.
|
4
|
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan osmotik kapiler.
|
Tupan :
Setelah dilakukan perawatan selama 5x24 jam volume cairan tidak terjadi.
Tupen :
Setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam penurunan curah jantung dapat
teratasi dengan kriteria hasil :
- Edema hilang
- Perut tidak buncit
- Intake dan out put
seimbang.
|
1.
Catat intake out put dan warna
2.
Pantau adanya peningkatan dan penurunan JVP
3.
Pantau / hitung pemasukan dan pengeluaran selama 24 jam
4.
Berikan obat terapi furosemid 2x1 tablet/oral
|
1. Haluaran cairan mungkin
sedikit atau pekat karena pengaruh penurunan perfusi ginjal
2. Reensi cairan
dimanifestasikan dengan adanya bendungan vena
3. Therapy diuretik dapat
disebabkan oleh kehilangan cairan tiba-tiba/berlebihan
4. Mengurangi oedema.
|
5
|
Nyeri abdomen berhubungan dengan adanya proses peradangan
|
Tupan :
Setelah dilakukan perawatan selama 4x24 jam nyeri teratasi
Tupen :
Setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam nyeri dapat teratasi dengan
kriteria hasil :
- Nyeri berkurang, skala
nyeri 1 (0-5)
- Klien dapat bergerak
tanpa nyeri
- Klien tenang dan
ekspresi wajah rileks.
|
1.
Kaji respon nyeri klien
2.
Ubah posisi dengan rentang gerak aktif dan pasif sesuai
kemampuan
3.
Dorong dan anjurkan klien untuk menggunakan teknik
manajemen stress, relaksasi dan napas dalam.
4.
Berikan tindakan nyaman (contoh pijatan punggung)
|
1.
Mengetahui sejauhmana rasa nyeri tersebut mengganggu
klien.
2.
Gerakan dan latihan menurunkan kekuatan sendi akibat
imobilisasi karena nyeri
3.
Meningkatkan relaksasi dan meningkatkan rasa kontrol
4.
Meningkatkan relaksasi dan menurunkan tegangan otot.
|
4. Implementasi dan Evaluasi
No DX
|
Implementasi
|
Paraf
|
Evaluasi
|
Paraf
|
1
|
Tanggal 20 Mei 2006
Pukul 08.00 WIB
1.
Memberikan oksigen binasal 2 liter/ menit
R/ Klien mengatakan
sesak berkurang
2.
Mengatur posisi semi fowler
R/ Klien mengatakan
merasa lebih nyaman
3.
Memberikan obat oral digoxin 1x1/2 tablet
|
Ira
|
Tanggal 20 Mei 2006
Pukul 13.00 WIB
S : Klien mengeluh masih sesak
O :
- Klien terlihat masih
sesak
- R : 28x/menit
- Terpasang O2 binasal 2
liter/menit
- Terdapat otot-otot
tambahan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi no
1,2,3, 4 dan 5 dilanjutkan.
|
Ira
|
2
|
Tanggal 20 Mei 2006
Pukul 12.00 WIB
1.
Membantu klien makan
R/ Makan hanya
dihabiskan ¼ porsi, klien mengeluh makanannya tanpa rasa.
2.
Menganjurkan klien minum air hangat sebelum makan
R/ Klien mengatakan
tetap saja mual.
3.
Menganjurkan makan sedikit tapi sering.
R/ Klien mengatakan
tidak napsu makan.
4.
Menganjurkan klien diit rendah garam.
|
Ira
|
Tanggal 20 Mei 2006
Pukul 14.00 WIB
S : Klien mengatakan tidak napsu makan dan mual
O :
- Makan hanya dihabiskan ¼
porsi makan
- Klien tidak napsu makan
- Klien mengeluh mual
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no 1,2,3,4
|
Ira
|
3
|
Tanggal 20 Mei 2006
Pukul 06.00 WIB
1. Membantu klien mandi
R/ Klien merasa segar
2.
Memberikan pengarahan tentang tirah baring
R/ Klien mengatakan
tidak akan banyak melakukan aktivitas.
|
Ira
|
Tanggal 20 Mei 2006
Pukul 14.00 WIB
S : Klien mengatakan
segar karena sudah mandi dan klien mengatakan lemas
O :
- Klien tampak lemah
- TD : 120/80 mmHg
R : 28x/menit
N : 80x/menit
S : 370C
- Aktivitas masih dibantu
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no 1,2,4
|
Ira
|
4
|
Tanggal 20 Mei 2006
Pukul 10.00 WIB
1.
Menghitung jumlah urine dengan jumlah 700 cc, warna kuning keruh
2.
Mengukur lingkar perut dengan jumlahh 88 cm
3.
Mengukur JVP dengan jumlah 4 cm
|
Ira
|
Tanggal 20 Mei 2006
Pukul 13.00 WIB
S : Klien mengeluh
perut masih buncit
O :
- Abdomen masih buncit
- JVP 4 cm
- Jumlah urien 700 cc
- Lingkar perut 88 cm
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan 1,2,3
|
Ira
|
5
|
Tanggal 20 Mei 2006
Pukul 10.00 WIB
1.
Mengkaji respon klien terhadap nyeri
R/ Nyeri yang dirasakan
seperti ditarik-tarik skala 2 (0-5)
2.
Mengubah posisi klien menjadi posisi fowler
R/ Klien merasa lebih
nyaman
3.
Memberikan buli-buli hangat
R/ Klien merasa
sakitnya tidak terlalu terasa.
|
Ira
|
Tanggal 20 Mei 2006
Pukul 13.00 WIB
S : Klien mengatakan
masih nyeri pada daerah perutnya
O :
- Skala Nyeri 2 (0-5)
- Posisi dirasakan lebih
nyaman
- Ekspresi wajah meringis
- Klien masih
berhati-hati saat bergerak
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi
lanjutkan ke no 1,2,3 dan 4
|
Ira
|
CATATAN
PERKEMBANGAN I
No
|
No DX
|
Tanggal/
Waktu
|
Catatan
Perkembangan
|
Paraf
|
1
|
1
|
20 Mei 2006
21 Mei 2006
Jam 07.00 WIB
|
Jam 08.00 WIB
S : Klien tampak sesak
O :
-
Klien tampak sesak
-
Napas tampak cepat dan dangkal
-
Frekuensi napas 28x/menit
-
Terdapat otot-otot pernapasan tambahan
A : Resiko pertukaran gas belum
teratasi
P : Intervensi no 1,2,3,4
dilanjutkan
I : Jam 09.00 WIB
-
Mengatur posisi semi fowler
R/ Klien merasa lebih nyaman
Jam 09.30 WIB
-
Mengukur TTV, dengan hasil :
TD :
120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 28x/menit
S : 370C
Jam 10.00 WIB
-
Memberikan terapi oksigen 2
liter/menit
Jam 10.30 WIB
-
Memberikan terapi oral digoksin 1 x ½
tablet
Jam 11.00 WIB
-
Menganjurkan nafas dalam 3x selama 5
menit
R/
Klien mengatakan sesaknya berkurang.
Jam 12.00 WIB
-
Memberikan makan sesuai diit
R/
Klien tampak mual, makan habis ½ porsi (4 sendok makan.
Jam 13.00 WIB
-
Memberikan terapi oral curlive
Jam 17.00 WIB
-
Memberikan makan sesuai diit
Jam 18.00 WIB
-
Memberikan terapi oral digoksin.
E : Masalah belum teratasi
ditandai dengan :
Klien
masih mengeluh sesak, frekuensi nafas 28x/menit
|
Ira
|
|
2
|
20 Mei 2006
Jam 08.00 WIB
Jam 07.00 WIB
Jam 07.30 WIB
Jam 08.30 WIB
Jam 09.00 WIB
Jam 12.00 WIB
Jam 13.00 WIB
21 Mei 2006
Jam 07.00 WIB
|
S : Klien masih mengeluh mual
dan tidak napsu makan
O :
-
Klien tampak tidak napsu makan
-
Makan hanya dihabiskan ¼ porsi makan
dan klien tampak mual.
A : Resiko nutrisi kurang dari
kebutuhan belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no
1,2,3,4
I :
-
Menganjurkan klien minum air hangat
sebelum makan dan menganjurkan makan sedikit tapi sering
-
Memberikan makan dan obat oral curlive
3x1 tablet/oral.
-
Memberikan makan tambahan
-
Menimbang berat badan
R/ Berat badan 60 kg
-
Memberikan makan sesuai diit.
R/ klien
tampak mual, makan habis ½ porsi (4 sendok makan)
-
Memberikan terapi oral curlive
E :
-
Masalah belum teratasi
-
Klien masih mengeluh tidak napsu makan
-
Makan hanya dihabiskan ¼ porsi makan.
|
Ira
|
|
3
|
20 Mei 2006
Jam 08.00 WIB
Jam 07.00 WIB
Jam 10.00 WIB
21 Mei 2006
Jam 07.00 WIB
|
S : Klien mengeluh lelah dan
sesak bila banyak bergerak
O :
-
Klien tampak lemah
-
Perawatan diri seperti mandi dan makan
dibantu
A : Intoleransi belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no
1,2,3 dan 4
I :
-
Mandikan klien
R/ Klien
mengatakan lebih segar setelah dimandikan
-
Mengobservasi TTV
TD :
120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 28x/menit
S : 370C
E : Masalah belum teratasi
-
Klien mengatakan aktivitas masih
dibantu
-
Klien tampak lemah dan lemas
|
Ira
|
|
4
|
20 Mei 2006
Jam 08.00 WIB
Jam 08.00 WIB
Jam 13.00 WIB
Jam 18.00 WIB
21 Mei 2006
Jam 07.00 WIB
Jam 07.30 WIB
|
S : Klien mengeluh perut
buncit
O :
-
Abdomen terlihat buncit
-
JVP 4 cm
-
Oedema pada kedua kaki (+)
-
Intake 2-3 gelas/hari 50-750
-
Output 700 cc/hari
A : Kelebihan volume cairan
belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no
1,2,3 dan 4
I :
-
Memberikan furosemid oral 1 tablet
-
Mencatat intake dan output, dengan
hasil intake : minum 3-4 gelas dan out put : 700 cc dengan warna kuning keruh
-
Memberikan furosemid oral 1 tablet
E : Masalah belum teratasi
ditandai dengan :
-
Melakukan pemeriksaan EKG
-
Klien mengeluh perut masih buncit
|
Ira
|
|
5
|
20 Mei 2006
Jam 08.00 WIB
Jam 10.00 WIB
Jam 10.15 WIB
Jam 11.00 WIB
Jam 13.00 WIB
Jam 14.00 WIB
Jam 20.00 WIB
21 Mei 2006
Jam 07.00 WIB
|
S : Klien mengatakan nyeri pada daerah abdomen sebelah
kanan atas
O :
-
Perilaku klien hati-hati
-
Skala nyeri 1 (0-5)
-
Ekspresi wajah meringis
A : Nyeri belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no
1,2,3 dan 4
I :
-
Memberikan buli-buli hangat
R/
klien mengatakan sakitnya berkurang
-
Mengkaji respon nyeri
R/ nyeri sedikit berkurang
-
Merubah posisi dengan rentan gerak
aktif dan pasif sesuai kemampuan.
-
Menganjurkan teknik relaksasi / napas
dalam
R/ klien mengatakan nyeri sedikit
berkurang.
-
Memberikan pijat pinggang.
R/ klien mengatakan nyaman
-
Memberikan buli-buli hangat.
R/ klien merasa nyaman.
E : Masalah belum teratasi
ditandai dengan :
-
Klien mengatakan saat bergerak masih nyeri.
|
Ira
|
CATATAN PERKEMBANGAN II
|
||||
2
|
1
|
21 Mei 2006
Jam 09.00 WIB
Jam 10.00 WIB
Jam 10.15 WIB
Jam 13.00 WIB
Jam 14.00 WIB
22 Mei 2006
Jam 07.00 WIB
|
S : Klien mengatakan sesak
berkurang
O :
-
Klien tampak tidak sesak lagi
-
Napas tampak cepat dan dangkal
-
Frekuensi napas 20x/menit
A : Resiko pertukaran gas
teratasi sebagian
P : Intervensi no 1,2,3,4
dilanjutkan
I :
-
Mengatur posisi semi fowler
R/ Klien merasakan nyaman
-
Mengukur TTV, dengan hasil :
TD :
120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 360C
-
Memberikan makan sesuai diit
R/ Makan habis ½ porsi
-
Memberikan terapi digoksin
-
Memberikan oral digoksin
E : Masalah teratasi sebagian
ditandai dengan :
-
Klien mengatakan sesak berkurang,
frekuensi napas 24x/menit
|
Ira
|
2
|
2
|
21 Mei 2006
22 Mei 2006
Jam 07.00 WIB
|
S : Klien mengeluh napsu makan bertambah dan mual
berkurang
O :
-
Klien sudah mau makan
-
Makan menghabiskan ½ porsi makan
A : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi sebagian
P : Intervensi lanjutkan no
1,2,3,4
I : Jam 07.00 WIB
-
Memberikan makan
R/ Makan menghabiskan ½ porsi
Jam 07.00 WIB
-
Memberikan obat oral curlive 3x1
tablet/oral.
Jam 09.00 WIB
-
Anjurkan klien minum air hangat sebelum makan.
R/ Klien mengerti
Jam 12.00 WIB
-
Memberikan makan sesuai diit
R/ Klien menghabiskan makan ½ porsi
Jam 13.00 WIB
-
Memberikan terapi oral curlive
Jam 16.00 WIB
-
Memberikan terapi injek ranitidin 1 am
Jam 19.00 WIB
-
Memberikan terapi oral curlive.
Jam 24.00 WIB
-
Memberikan injek ranitidin 1 am
E : Masalah teratasi sebagian
dengan hasil :
-
Makan menghabiskan ½ porsi
|
Ira
|
3
|
3
|
21 Mei 2006
21 Mei
2006
|
S : Klien mengeluh lelah dan
sesak saat beraktivitas
O :
-
Klien tampak lemah
-
Perawatan diri dan makan dibantu
A : Intoleransi aktivitas belum
teratasi
P : Intervensi lanjutkan no
1,2,3 dan 4
I : Jam 10.00 WIB
-
Mengobservasi TTV
TD :
120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 28x/menit
S : 360C
Jam 13.00 WIB
E : Masalah belum teratasi
-
Klien mengatakan aktivitas masih
dibantu oleh istri dan anaknya
-
Klien tampak lemah
|
Ira
|
4
|
4
|
21 Mei
2006
22 Mei
2006
|
S : Klien mengeluh perut
buncit
O :
-
Abdomen terlihat buncit
-
JVP 4 cm
-
Oedema pada kedua kaki (+2)
-
Intake 7-8 gelas/hari
-
Output 1500 cc/hari
A : Kelebihan volume cairan
belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no
1,2,3 dan 4
I : Jam 08.00 WIB
-
Memberikan makan sesuai diit
Jam 10.00 WIB
-
Mengukur lingkar abdomen
R/ Hasilnya 86 cm
Jam 10.00 WIB
-
Mencatat intake dan output, dengan
hasil intake : minum 2-3 gelas dan out put : 300 cc dengan warna kuning keruh
Jam 16.00 WIB
-
Memberikan furosemid oral 1 tablet
Jam 07.00 WIB
E : Masalah belum teratasi
ditandai dengan :
-
Klien mengeluh perut masih buncit
|
Ira
|
5
|
|
22 Mei
2006
22 Mei
2006
|
S : Klien mengatakan nyeri hilang
O :
-
Skala nyeri 1 (0-5)
-
Klien terlihat tenang
A : Nyeri belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no
1,2,3 dan 4
I : Jam 10.00 WIB
-
Memberikan buli-buli hangat
R/
klien mengatakan sakitnya berkurang
Jam 13.00 WIB
-
Mengubah posisi dengan rentang gerak aktif dan pasif sesuai
kemampuan
R/ Klien merasa sakit berkurang
Jam 14.00 WIB
-
Menganjurkan relaksasi / napas dalam
R/ Klien merasa sakit berkurang
Jam 18.00 WIB
-
Memberikan buli-buli hangat
R/ Klien nyaman.
Jam 07.00 WIB
E : Masalah teratasi sebagian
ditandai dengan :
-
Klien tampak tenang
-
Skala nyeri 1 (0-5)
|
Ira
|
CATATAN
PERKEMBANGAN III
|
||||
1
|
1
|
22 Mei
2006
22 Mei
2006
|
S : Klien mengatakan sudah
tidak sesak lagi
O :
-
Klien tampak tidak sesak lagi
-
Napas normal
-
Frekuensi napas 20x/menit
A : Resiko pertukaran gas
teratasi sebagian
P : Intervensi no 1,2,3,4
dilanjutkan
I : Jam 08.00 WIB
-
Mengaturr posisi semi fowler
-
Mengukur TTV, dengan hasil :
TD :
120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 28x/menit
S : 360C
Jam12.00 WIB
-
Memberikan makan sesuai diit
Jam 13.00 WIB
-
Memberikan terapi oral digoksin
Jam 07.00 WIB
E : Masalah teratasi sebagian
ditandai dengan :
-
Klien mengatakan sesak berkurang,
frekuensi napas 20x/menit
|
Ira
|
2
|
2
|
22 Mei
2006
23 Mei
2006
|
S : Klien mengatakan makan bertambah dan mual berkurang
O :
-
Klien sudah mau makan
-
Makan menghabiskan ½ porsi makan
A : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi
P : Intervensi lanjutkan no
1,2,3,4
I : Jam 07.00 WIB
-
Memberikan makan
R/ Makan menghabiskan ½ porsi
Klien mengatakan tidak mual lagi
Jam 12.30 WIB
-
Memberikan obat oral curlive 3x1
tablet/oral.
Jam 16.30 WIB
-
Memberikan terapi injek ranitidin
Jam 19.00 WIB
-
Memberikan makanan tambahan
R/ Menghabiskan 2 ½ potong kue.
Jam 07.00 WIB
E : Masalah teratasi sebagian
dengan hasil :
-
Makan menghabiskan ½ porsi
|
Ira
|
3
|
|
22 Mei
2006
22 Mei
2006
|
S : Klien mengeluh lelah dan
sesak banyak bergerak
O :
-
Klien tampak lemah
-
Perawatan diri seperti makan dan madi
dibantu
A : Intoleransi aktivitas belum
terjadi
P : Intervensi lanjutkan no
1,2,3 dan 4
I : Jam 10.00 WIB
-
Mengobservasi TTV
TD :
120/80 mmHg
N : 84x/menit
R : 20x/menit
S : 360C
Jam 14.00 WIB
E : Masalah belum teratasi
-
Klien mengatakan aktivitas masih dibantu
oleh istri dan anaknya
|
Ira
|
4
|
4
|
22 Mei
2006
22 Mei
2006
|
S : Klien mengeluh perut
buncit
O :
-
Abdomen terlihat buncit
-
JVP 4 cm
-
Oedema pada kedua kaki (+1)
-
Intake 3-4 gelas/hari 750-1000 cc
-
Output 800 cc/hari
A : Perubahan volume cairan
belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no 2 dan
4
I : Jam 08.00 WIB
-
Memberikan makan sesuai diit
Jam 09.00 WIB
-
Mengkaji tingkat JVP
R/ Dengan hasil 4 cm
Jam 10.00 WIB
-
Mengobservasi TTV
TD :
120/80 mmHg
N : 84x/menit
R : 20x/menit
S : 360C
Jam 14.00 WIB
-
Menghitung intake out put
Jam 16.00 WIB
-
Memberikan obat purosemid
Jam 07.00 WIB
E : Masalah belum teratasi
ditandai dengan :
-
Klien mengeluh perut masih buncit
|
Ira
|
5
|
5
|
22 Mei
2006
22 Mei
2006
|
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O :
-
Skala nyeri 1 (0-5)
-
Klien tampak tenang
A : Nyeri belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no
1,2,3 dan 4
I : 10.00 WIB
-
Menganjurkan napas dalam
R/ Klien mengatakan nyeri berkurang
Jam 11.00 WIB
-
Memberi pijatan punggung
Jam 12.00 WIB
-
Mencatat intake dan output, dengan
hasil intake : minum 3-4 gelas dan out put : 750-1000 cc dengan warna kuning
keruh
Jam 14.00 WIB
-
Mengubah posisi senyaman mungkin
Jam 16.00 WIB
-
Memberikan buli-buli hangat
-
Memberikan pijatan punggung
R/
klien mengatakan sakit berkurang
Jam 07.00 WIB
E : Masalah teratasi sebagian
ditandai dengan hasil:
-
Klien tampak tenang
-
Skala nyeri 1 (0-5)
|
Ira
|
CATATAN
PERKEMBANGAN IV
|
||||
1
|
1
|
22 Mei
2006
23 Mei
2006
|
S : Klien mengatakan sesak berkurang
O :
-
Klien tampak tidak sesak lagi
-
Frekuensi napas 20x/menit
A : Resiko pertukaran gas
teratasi sebagian
Jam 01.00 WIB
P : Intervensi dihentikan
Pasien
(+)
|
Ira
|
2
|
2
|
22 Mei
2006
23 Mei
2006
|
S : Klien mengatakan makan bertambah dan mual berkurang
O :
-
Klien sudah mau makan
-
Makan menghabiskan ½ porsi makan
A : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi
Jam 01.00 WIB
P : Intervensi dihentikan
Pasien
(+)
|
Ira
|
3
|
3
|
23 Mei
2006
23 Mei
2006
|
S : Klien mengeluh lelah dan
sesak banyak bergerak
O :
-
Klien tampak lemah
-
Perawatan diri seperti makan dan madi
dibantu
A : Intoleransi aktivitas belum
terjadi
Jam 01.00 WIB
P : Intervensi dihentikan
Pasien
(+)
|
Ira
|
4
|
4
|
22 Mei
2006
23 Mei
2006
|
S : Klien mengeluh perut
buncit
O :
-
Abdomen terlihat buncit
-
JVP 4 cm
-
Oedema pada kedua kaki (+1)
-
Intake 3-4 gelas/hari 750-1000 cc
-
Output 800 cc/hari
A : Perubahan volume cairan
belum teratasi
Jam 01.00 WIB
P : Intervensi dihentikan
Pasien
(+)
|
Ira
|
5
|
5
|
22 Mei
2006
23 Mei
2006
|
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O :
-
Skala nyeri 1 (0-5)
-
Klien tampak tenang
A : Nyeri belum teratasi
Jam 01.00 WIB
P : Intervensi dihentikan
Pasien
(+)
|
Ira
|
B.
Pembahasan
Setelah melakukan asuhan keperawatan
penulis akan membahas tentang masalah yang ditemukan selama melaksanakan asuhan
keperawatan pada Tn J dengan gangguan sistem kardiovaskuler akibat gagal
jantung di ruang Cempaka RSUD.R Syamsudin SH Kota Sukabumi, dibandingkan dengan
teori penulis berusaha memberikan pelayanan keperawatan seoptimal mungkin dan
menerapkan asuhan dan menerapkan asuhan keperawatan dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan secara komprehensif.
Pada bagian ini juga akan
diuraikan mengenai kesulitan-kesulitan yang ditemukan penulis selama melakukan
asuhan keperawatan pada Tn J dengan ganguan gagal jantung dan cara mengatasi
kesulitan-kesulitan tersebut. Agar lebih mudah penulis menggunakan pendekatan
proses keperawatan sebagai bahan acuan.
- Pengkajian
a. Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data digunakan penulis dalam pengumpulan data dengan
teknik wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Penulis melakukan wawancara
kepada klien dan keluarga serta konsultasi kepada perawat ruangan tentang
kondisi kesehatan klien.
Pada saat
melakukan pengkajian penulis melihat klien melakukan aktivitas ke kamar mandi
padahal klien perlu bedrest, mungkin perawat ruangan kurang mengatasi. Pada
pemeriksaan fisik dimulai inspeksi, palpasi, perkusi dan asukultasi.
Pada saat
pengkajian pada Tn J ada keluhan sesuai dengan teori, yaitu: sesak, penurunan
nafsu makan, kelebihan volume cairan, intoleransi aktivitas dan nyeri. Namun
data penunjang diagnostik hanya didukung oleh pemerisaan Laboratorium dan Rekam
EKG. Sedangkan dalam tinjauan teoritis untuk menegakkan diagnosa gagal jantung
perlu dilakukan penunjang dan diagnostik lainnya, seperti : foto rontgen
toraks, ekokardiogram, kateterisasi, namun hal tersebut tidak dilakukan karena
dokter yang menanganinya tidak menjadwalkan untuk pemeriksaan penunjang
diagnostik kembali.
b. Analisa Data
Pada tahap
pengkajian terakhir pengkajian adalah analisa data untuk menemukan diagnosa
keperawatan yang muncul pada Tn J, proses analisa adalah menghubungkan antara
data yang diperoleh dengan konsep teori.
- Diagnosa
Keperawatan
Hasil
pengkajian pada Tn, penulis menemukan 5 diagnosa keperawatan adalah :
a. Pola napas tidak efektif berhubungan
dengan penurunan suplay O2
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan dan kelelahan
d. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
peningkatan osmotik kapiler.
e. Nyeri abdomen berhubungan adanya proses
peradangan.
Diagnosa
keperawatan yang tidak muncul pada saat pengkajian sedangkan secara teoritis
ada yaitu :
a. Curah jantung menurun berhubungan dengan
kontraktilitas miokard, kemungkinan masalah ini sudah teratasi mengingat klien
sudah di rawat selama 5 hari dan mendapatkan terapi digoksin.
b. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan tirah baring lama, untuk masalah ini tidak ditemukan data-data yang
mengarah pada kerusakan integritas kulit.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai oksigen atau kebutuhan, kelelahan, ditandai
dengan kelemahan.
d. Perubahan status nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan gangguan absorpsi zat-zat besi sekunder terhadap
penurunan curah jantung.
e. Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas
berhubungan dengan perubahan membran kapiler paru
f. Resiko tinggi kerusakan pertukaran
integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama.
g. Kekurangan pengetahuan mengenai kondisi,
program pengobatan berhubungan dengan pemahaman atau kesalahan persepsi tentang
hubungan fungsi jantung ditandai dengan pertanyaan masalah atau kesalahan atau
persepsi dan terulangnya episode gagal jantung yang dapat dicegah.
- Perencanaan
Pada tahap
perencanaan penulis tidak mengalami kesulitan karena adanya literatur tentang
asuhan keperawatan pada klien gagal jantung, namun penulis mengalami kesulitan
dalam menentukan kriteria waktu mengingat kompleksnya masalah yang dialami
klien, akan tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan memprioritaskan nutrisi
dan menyarankan klien untuk tetap berada di tempat tidur.
- Implementasi
Pelaksanaan
mengacu pada rencana yang telah disusun, implementasi yang penulis lakukan
selama perawatan Tn J untuk mengatasi dalam pemenuhan kebutuhan klien secara
komprehensif sehingga untuk mengatasinya penulis bekerja sama dengan perawat
ruangan dan tim kesehatan lain. Koordinasi dengan perawat ruangan cukup baik
yaitu dengan adanya pergantian dinas sehingga penulis dapat melimpahkan rencana
tindakan kepada perawat yang dinas selanjutnya untuk melakukan intervensi
selanjutnya.
Kesulitan-kesulitan
yang penulis temukan selama melaksanakan asuhan keperawatan yaitu dalam
melaksanakan tindakan keperawatan mengingat klien sering mengeluh sesak bila
terlalu banyak beraktivitas maka waktu tindakan disesuaikan dengan keadaan
klien dan kontrak waktu bersama klien, dan penulis masih merasa kesulitan pada
saat menghitung intake out put karena ruangan masih kurang memperhatikan.
- Evaluasi
Selama 5
hari melakukan asuhan keperawatan pada Tn J dengan gangguan sistem
kardiovaskuler akibat gagal jantung, 5 masalah dapat teratasi
a. Pola napas tidak efektif
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
c. Intoleransi aktivitas
d. Kelebihan volume cairan
e. Nyeri
Adapun yang
belum teratasi seluruhnya yaitu intoleransi aktivitas dan kelebihan volume
cairan yang kemungkinan dikarenakan penumpukan cairan yang sangat berlebihan
pada abdomen dan klien bersedia untuk melakukan aktivitas di tempat tidur atau
dibantu, seperti mandi, BAK dan BAB dan makan. Setelah dilakukan perawatan
selama 6 hari atau 5 diagnosa yang muncul pada tujuan dapat teratasi, walaupun
ada yang sebagian teratasi karena tujuan dalam perencanaan sudah tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
orang bijak selalu meninggalkan pesan