Kuliah dong biar kekinian !!!

Cari Di Blog Ini

Kisah Perjalan

Senin, 24 Agustus 2015

Contoh ASKEP DBD


1.            Pengkajian
a.      Pengumpulan Data
1)      Identitas klien
a)      Identitas Klien
Nama                                 :  An.R
Umur                                 :  11 tahun
Jenis Kelamin                    :  Perempuan
Agama                               :  Islam
Suku/Bangsa                     :  Sunda / Indonesia
No.RM                              :  964919
Dx Medis                          :  DBD
Tgl Masuk Rumah Sakit   :  25 Juli 2008
Tanggal Pengkajian           :  26 Juli 2008

b)      Identitas Penangung Jawab                     
Nama                                 : Tn.S
Umur                                 : 41 tahun
Agama                               : Islam
Pendidikan                        : SMU
Pekerjaan                           : Wiraswasta
Alamat                              : Jl.Pelabuhan Gg.Mesjid Warudoyong
                                            Rt 01 Rw 02 Kecamatan Warudoyong
                                            Kota Sukabumi
Hubungan Dengan Klien : Ayah

2)      Riwayat Kesehatan
a)      Alasan Masuk
Ibu klien mengatakan klien mengalami demam sejak tanggal 22 Juli 2008, kemudian klien dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan pengobatan dari pihak Puskemas klien diberi obat penurun panas, namun panas klien hilang timbul, setelah tiga hari dari Puskesmas klien mengalami demam tinggi diserta dengan muntah-muntah, karena panik ibu klien membawa klien ke Puskesmas setempat, dari pihak Puskesmas kemudian klien dirujuk ke Rumah Sakit Syamsudin, SH Kota Sukabumi  karena nilai trombosit klien turun yakni 110.000 ul, akhirnya pada tanggal 25 Juli 2008 klien di rawat di ruang Tanjung.
b)      Keluhan Utama
Klien mengeluh demam
c)      Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat dikaji pada tanggal 26 Juli 2008 klien masih merasakan demam di seluruh tubuhnya, demam dirasakan klien terus menerus berkurang apabila diberikan obat penurun panas dan diberikan kompres dengan air hangat, panas bertambah bila klien beraktivitas, suhu tubuh klien 400C.
d)     Riwayat kesehatan masa Lalu
Ibu klien mengatakan bahwa klien pertama kali dirawat dirumah sakit dan tidak mempunyai riwayat operasi. Sebelumnya klien pernah menderita penyakit panas dan batuk pilek umumnya sembuh dengan obat dari warung, pernah dibawa ke dokter dan menurut dokter klien menderita penyakit ISPA.
e)      Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut pengakuan ibu klien tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit yang sama dengan klien, dan tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan seperti diabetes melitus, hipertensi dan  penyakit menular seperti tuberculosis.

3)      Riwayat kehamilan dan persalinan
a)      Riwayat Kehamilan
Klien merupakan anak kedua, saat hamil ibu klien suka memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas setempat, pernah mendapat suntik TT 2 kali, vitamin tambah darah, mengalami keluhan mual dan pusing pada tiga bulan pertama.
b)      Riwayat persalinan
Klien dilahirkan pada umur kehamilan cukup bulan (9 bulan) dengan bantuan dukun beranak, klien lahir spontan, tidak ada penyulit persalinan, saat lahir klien menangis, panjang badan dan berat badan waktu lahir ibu tidak tahu karena klien lahir dirumah, tidak ada kelainan/ cacat bawaan.

4)      Riwayat Immunisasi dan Makanan
a)      Imunisasi
Menurut ibu klien mendapatkan imunisasi lengkap sesuai program (BCG, DPT 3 kali, Polio 4 kali, Hepatitis B 2 kali dan Campak 1 kali).
b)      Makanan
Klien mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, dan makanan tambahan pda usia 7-8 bulan, berupa buah-buahan dan bubur susu. Kemudian makanan padat pada usia 1-2 tahun keatas berupa nasi tim dan nasi lauk-pauk.

5)      Riwayat Tumbuh Kembang
a)      Pertumbuhan
Saat dikaji BB=24 Kg, TB= 133 Cm LILA= 19 Cm dan jumlah gigi sudah lengkap yaitu 20 buah gigi susu.
b)      Perkembangan
(1)   Motorik Halus
Dapat menulis tanpa merangkai huruf (misalnya hanya menulis salah satu huruf saja).
(2)   Motorik Kasar
Sebelum sakit klien sudah bisa bersepeda, berlari dan berenang. Pada saat di kaji klien terlihat lemah jadi tidak dapat dikaji secara keseluruhan
(3)   Sosialisasi
Menurut sebelum sakit klien suka bermain dengan teman sebayanya, selama sakit klien dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
6)      Data biologis
No
Aktivitas
Sebelum sakit
Selama Sakit
1
Pola Nutrisi
a.       Makan





b.       Minum

Nafsu makan klien kurang, klien lebih senang jajan, klien makan1-2 kali sehari dengan porsi satu piring sedang, tidak ada alergi atau pantangan terhadap makanan.
Minuman 5-6 gelas sehari, gelas sedang @200 cc, air putih atau air teh.
Nafsu makan klien berkurang pada saat sakit, klien makan ± ¼ piring bubur, terdapat keluhan mual, sehingga klien tidak menghabiskan makanannya.


Klien minum ± 4 gelas perhari, jenis air putih
2
Pola Eliminasi
a.       BAB



b.       BAK



BAB 1-2 kali sehari, konsistensi lembek, warna kuning

Buang air kecil 4-5kali sehari, jumlahnya tidak tentu (kadang banyak kadang sedikit)



Selama di rumah sakit buang air besar 1kali sehari, konsistensi lembek warna kuning
Buang air kecil sewaktu pengkajian baru 4 kali warna kuning volume tidak tentu .
3
Istirahat tidur

Klien tidur kurang lebih 9 jam perhari, jarang siang kurang lebih 2 jam. Tidur malam dari jam 20.00-05.00 WIB, Tidak ada keluhan atau gangguan pada saat tidur
Tidur malam dari jam 20-30-05.00 kualitas tidur klien baik, tidak ada keluhan pada saat tidur.  

4
Personal Hygiene

Klien mandi 2x sehari pagi dan sore hari, kadang dengan air hangat, gosok gigi 2x sehari, keramas 3x seminggu, menggunting kuku bila sudah panjang dan kotor
Klien selama dirawat belum pernah mandi , sikat gigi 1x/hari

7)      Pemeriksaan Fisik
a)      Keadaan Umum
Klien tampak lemah dengan kesadaran compos mentis
b)      Tanda-Tanda Vital
TD : 100/70mmhg
S     : 40oC
N   87/mnt
R   : 24x/mnt
c)      Pemeriksaanfisik (head to toe)
(1)    Kepala
Bentuk kepala simetris, penyebaran rambut merata, kulit   kepala dan rambut bersih, rambut berwarna hitam..
(2)    Mata
Bentuk simetris, pertumbuhan alis merata, konjungtiva merah  muda, sklera tampak putih, pupil isokor, reflek pupil kontraksi saat terkena cahaya dan dilatasi saat cahaya hilang.
(3)    Hidung
Bentuk simetris, lubang hidung simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, mukosa merah muda, tidak ada pengeluaran sekret.



(4)    Mulut
Bentuk simetris, mukosa bibir tampak bersih, lidah bersih, gigi  lengkap, tidak terdapat karies, keadaan gigi kotor, tidak ada tanda-tanda sianosis sekitar mulut.
(5)    Telinga
Bentuk simetris, letak pina sejajar dengan kantus lateral mata, lubang telinga bersih, membran timpani utuh, tidak terdapat sekter atau pengeluaran, fungsi pendengaran baik.
(6)    Leher
Bentuk simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah   bening, tidak terdapat peningkatan vena jugularis.
(7)    Dada
              Bentuk simetris, keadaan bersih, bunyi paru vesikuler, bunyi jantung lupdup (S1S2), tidak ada suara tambahan, tidak ada nyeri tekan pada area dada, keadaan kulit kotor.
(8)    Abdomen
Bentuk cembung, terdapat pembesaran hepar, keadaan turgor kulit baik yaitu ketika di cubit kembali kurang dari 3 detik, bising usu 8x/mnt, keadaan kulit kotor, terdapat nyeri tekan pada abdomen dan teraba keras.
(9)          Ekstremitas
Ekstremitas atas : Bentuk simetris, ROM dapat bergerak  bebas, jari lengkap, kuku panajng dan kotor, kulit teraba lengket, CRT kembali < 3 detik, akral teraba hangat, tidak ada clubing finger, tidak terdapat sianosis, tampak terpasang infus RL 20x/mnt.
Ektremitas bawah : Bentuk simetris, jumlah jari lengkap, tidak terdapat tanda-tanda sianosis, CRT kembali < 3 detik, kuku panjang dan kotor, kulit teraba lengket, ROM dapat bergerak bebas.
(10)    Genitalia
Bentuk normal, tidak ada kelainan kongenital, genitalia dan  anus bersih.
8)      Data Penunjang
(1)   Laboratorium
No
Tanggal
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
1
25 Juli 2008

Hemoglobin

Hematokrit
Trombosit
Leukosit
11,2 g/dl

32,5 %
83.000 /ul
1.400 /ul
P : 12-14 g/dl
L : 13-16 g/dl
P : 35-45%
150.000-350.000 /ul
4000-9.000 /ul
2
27 Juli 2008

Hemoglobin

Hematokrit
Trombosit
Leukosit
13,7

39,0
60.000
2800
P : 12-14 g/dl
L : 13-16 g/dl
P : 35-45%
150.000-350.000 /ul
4000-9.000 /ul
3
27 Juli 2008
Jam :
16.00 WIB
Hemoglobin

Hematokrit
Trombosit
15,5

43,0
40.000
P : 12-14 g/dl
L : 13-16 g/dl
P : 35-45%
150.000-350.000 /ul
4
27 Juli 2008
Jam :
22.00 WIB
Hemoglobin

Hematokrit
Trombosit
Dangue blood
14,4

39,4
45.000
IGG (+)
IGM (+)
P : 12-14 g/dl
L : 13-16 g/dl
P : 35-45%
150.000-350.000 /ul
5
28 Juli 2008
Jam :
06.00 WIB
Hemoglobin

Hematokrit
Trombosit
15,0

41,6
50.000
P : 12-14 g/dl
L : 13-16 g/dl
P : 35-45%
150.000-350.000 /ul
6
28 Juli 2008
Jam :
22.00 WIB
Hemoglobin

Hematokrit
Trombosit
Leukosit
13,0

35,3
55.000
5.200
P : 12-14 g/dl
L : 13-16 g/dl
P : 35-45%
150.000-350.000 /ul
4000-9.000 /ul
7
29 Juli 2008
Jam
12.00 WIB
Hemoglobin

Hematokrit
Trombosit
Leukosit
11,7

32,1
4500
5500
P : 12-14 g/dl
L : 13-16 g/dl
P : 35-45%
150.000-350.000 /ul
4000-9.000 /ul
8
29 Juli 2008
Jam
16.30 WIB
Hemoglobin

Hematokrit
Trombosit
Leukosit
11,6

32,0
40.000
5300
P : 12-14 g/dl
L : 13-16 g/dl
P : 35-45%
150.000-350.000 /ul
4000-9.000 /ul
9
30 Juli 2008
Jam
06.00 WIB
Hemoglobin

Hematokrit
Trombosit
Leukosit
11,4

31,0
50.000
4000
P : 12-14 g/dl
L : 13-16 g/dl
P : 35-45%
150.000-350.000 /ul
4000-9.000 /ul

(2)   Farmakoterapi
No
Nama obat
Dosis
Cara pemberian
1
2
3
4
Biocep
Cepotaxim
Ottopan
Imudator
3x500/ml
2x1 gr
3x1 cth
2x1 cth
Intra vena
Intra vena
Per oral
Per oral

b.      Analisa Data
NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1.
DS :
-          Klien mengeluh demem
DO :
-          Suhu tubuh 40 oC
-          Mukosa bibir kering
-          Respirasi 24x/mnt
-          Nadi 87x/mnt
Infeksi virus dangue

Merangsang hipotalamus

Peningkatan suhu tubuh (hipetermi)
Hipertermi
2
DS :
-          Klien mengeluh mual
DO :
-          Nafsu makan menurun
-          Makan hanya habis ¼ porsi
-          Terdapat penurunan BB selama sakit 1 kg sebelum sakit
-          29kg, BB setelah sakit 28 kg
-          Mual dan terdapat muntah












Hepatomegali
Distensi abdomen

Penekanan pada area sekitar termasuk saluran cerna (lambung)

Merangsang pusat mual di meduala

Mual, anoreksia

Intake nutrisi tidak adekuat
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3
DS :
-          Klien mengeluh demam
DO :
-          Suhu tubuh 40oC
-          Mukosa bibir kering
-          Klien minum 4-5 gelas/ hari
-          Hematokrit 32,5 %
-          Klien tampak muntah
Infeksi virus dangue
Penurunan trombosit darah dan kebocoran plasma
Intake cairan tidak adekuat
Gangguan suhu tubuh
Hipovolemia
Kekurangan volume cairan 

Kekurangan volume cairan
4















DS :
-          Ibu klien mengatakan tidak mengetahui tentang penetalaksanaan dan pengobatan penyakit anaknya
DO :
-          Ibu klien tampak bertanya-tanya tentang kondisi anaknya
-          Ibu klien tampak tidak faham tentang penetalaksanaan dan pengobatan tentang anaknya





Tidak mengerti tentang penyakit dangue hemoragik fever
Kurang informasi
Kurang pengetahuan tentang proses penyakit, pengobatan, penatalaksanaan, dan penularan penyakit dangue hemodinamik fever.

kurang pengetahuan keluarga tentang proses penyakit dan perawatan klien









5
DS :
-          Klien mengatakan badannya terasa lengket
DO :
-          Klien tampak lemah
-          Aktivitas dibantu
-          Kulit lengket
-          Kuku panjang dan kotor
Kuranga pengetahuan klien tentang pentingnya perawatan diri
Perubahan pola perawatan diri
Kurangnya perawatan diri
Kurang perawtan diri
Diagnosa Keperawatan
a.       Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus
b.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
c.       Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan, muntah dan demam
d.      Kurang pengetahuan keluarga mengenai penyakit dan perawatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
e.       Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan kurang pengetahuan klien dalam merawat kebersihan diri.




5.   Perencanaan Tindakan Keperawatan
Nama klien              : An.R                                                                   No Rm            : 964919
Umur                       : 11 tahun                                                             Dx Medis        : DBD

NO
DIAGNOSA
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
PARAF
1
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus. Ditandai dengan :
DS :
-          Klien mengeluh demem
DO :
-          Suhu tubuh 40oC
-          Mukosa bibir kering
-          Respirasi 24x/mnt
-          Nadi 87x/mnt
-          TD 110/70 mmHg
Tupan :
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 jam hipertermi teratasi
Tupeen :
setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam demam tertatasi dengan kriteria hasil:
-          Klien tampak segar
-          Suhu tubuh dalam rentang normal 36,7oC - 36,8oC
-          Tanda-tanda vital klien dalam batas normal
õ  TD : 110/60 mmhg
õ  R : 17-22x/mnt
õ  N : 85 x/mnt
1.         Intervensi tanda-tanda vital : suhu tiap 4 jam sekali
2.         Lakukan tepid spong dengan menggunakan air hangat
3.         Anjurkan klien untuk banyak minum ± 2,5 liter dalam sehari semalam dan jelaskna manfaatnya bagi klien


4.         Berikan cairan intravena dan obat antipeuretik yang sesuai dengan indikasi dokter untuk menurunkan suhu
1.      Untuk mengetahui perkembangan kesehatan klien
2.      Memungkinkan untuk membantu menurunkan suhu tubuh klien
3.      Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak
4.      Pemberian cairan intravena sangat penting bagi klien dengan suhu tinggi. Agen antipeuretik membantu menurunkan suhu tubuh dengan aksi sentralnya di pusat pengaturan suhu.




Febry

Febry




Febry


Febry


2
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia ditandai dengan :
DS :
-          Klien mengeluh mual
DO :
-          Nafsu makan menurun
-          Makan hanya habis ¼ porsi
-          Terdapat penurunan BB selama sakit 1 kg sebelum sakit
-          29 kg, BB setelah sakit 28 kg
-          Mual dan terdapat muntah

Tupan :
setelah dilakukan tindakan selama 5x24 jam perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi.
Tupen :
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi dengan kriteria:
-          Tidak terjadi penurunan berat badan
-          Makan habis 1 porsi dari yang disajikan
-          Nafsu makan baik
-          Klien tidak mengeluh mual
-          Klien tidak muntah
1.      Kaji status nutrisi klien






2.      Berikan makanan disertai suplemen nutrisi untuk meningkatkan kualitas intake
3.      Anjurkan klien makan dalam porsi kecil tapi seing
4.      Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama dengan skala yang sama
5.      Pertahankan kebersihan mulut klien


6.      Jelaskna pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit
1.            Makanan yang disukai anak dan pemberian makanan saat selera anak baik akan meningkatkan jumlah asupan untuk kebutuhan cairan
2.            Suplemen nutrisi membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi

3.            Meningkatkan kerja organ penceranaan

4.            Sebagai indikator perkebmangan nutrisi anak

5.            Kebersihan mulut yang buruk akan menambah rasa mual dan anoreksia
6.            Pengetahuan mengenai nutrisi dapat memotivasi anak untuk meningkatkan selera makan








Febry


Febry

Febry


Febry


Febry


Febry

3
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan, muntah dan demam. Ditandai dengan :
DS :
-          Klien mengeluh demam
DO :
-          Suhu tubuh 40oC
-          Mukosa bibir kering
-          Klien minum 4-5 gelas/ hari
-          Hematokrit 32,5%
-          Klien tampak muntah
Tupan :
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 jam kekurangan volume cairan teratasi
Tupen :
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam kekurangan volume cairan teratasi dengan kriteria:
-          Mukosa bibir lembab dan basah
-          Klien tampak segar
1.      Observasi tanda-tanda vital (TD, Nadi) tiap 4 jam


2.      Observasi tanda-tanda kekurangan cairan turgor kulit tidak elastis, produski urin menurun

3.      Observasi dan catat intake output
4.      Berikan hidrasi adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh pada usia sekolah 65-90 ml kg BB/hari
5.      Monitor pemberian cairan intravena




6.      Kolaborasi untuk memonitor nilai laboratorium elektrolit darah, Bj urine, serum albumin
1.          Perubahan pada tanda-tanda vital merupakan indikator keadekuatan volume sirkulasi

2.          Deteksi dini terhadp tanda-tanda penurunan kekuatan membantu menetapkan intervensi segera
3.          Indikator keseimbangan volume cairan
4.          Membantu pemenuhan kebutuhan cairan secara adekuat

5.          Pemberian cairan pada penderita harus dipantau untuk mempertahankan keadekuatan pemberian cairan
6.          Pemantauan terhadap elektrolit darah, bj urin dan serum albumin membantu penilaian status cairan tubuh








Febry




Febry


Febry


Febry




Febry




Febry


Lam mera
Kurang pengetahuan keluarga mengenai penyakit dan perawatan berhubungan dengan kurangnya informasi. Ditandai dengan :
DS :
-          Ibu klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit anaknya
DO :
-          Ibu klien tampak bertanya-tanya tentang kondisi anaknya
-          Ibu klien tampak tidak faham tentang penyakit yang diderita anaknya
Tupan :
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam pengetahuan keluarga bertambah
Tupen :
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam pengetahuan keluarga bertambah dengan kriteria:
-          Keluarga tampak tidak bertanya-tanya kaji tentang keadaan klien
1.      Berikan kesempatan pada keluarga/ klien untuk menanyakan hal-hal yang ingin diketahui sehubungan dengan penyakitnya
2.      Jelaskan semua prosedur yang dilakukan dan manfaatnya bagi pasien dan keluarga




3.      Jelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan obat-obatan pada pasien/ keluarga dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti
1.          Keluarga merasa dilibatkan dalam proses perawatan dan menilai sejauhmana keluarga tentang keadaan klien

2.          Mengurangi kecemasan klien dan keluarga, klien/ keluarga mampu memilih tindakan yang diinginkan, mengurangi risiko akan penolakan terhadap tindakan prosedur medis
3.          Keluarga mampu mengerti akan perkembangan klien, penggunaan bahasa yang sesuai memudahkan akan komunikasi dan penerimaan informasi




Febry




Febry







Febry

5
Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dalam merawat kebersihan diri
DS :
-          Klien mengatakan badannya lengket
DO :
-          Klien tampak lemah aktivitas dibantu, kulit lengket, kuku panjang dan kotor, gigi kotor
Tupan :
Setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam kebutuhan perawatan diri terpenuhi
Tupen :
Setelah dilakukan perawatan selama 1x24 jam kebutuhan perubahan diri terpenuhi dengan criteria :
-          Kuku pendek dan bersih
-          Kulit tidk lengket dan tampak bersih
-          Klien tampak lebih segar.
1.      Kaji aktivitas yang dapat dilakukan anak sesuai dengan tugas perkembangan anak
2.      Tingkatkan tirah baring  


3.      Bantu anak mamanuhi kebutuhan personal hygiene ;mandi,gosok gigi,dan kebersihan kuku.
4.      Libatkan peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar anak.
1.      membantu dalam merencanakan intervensi
       selanjutttnya

2.      istirahat dapat menyediakan energy  penyembuhan.
3.      untuk meminimalkan kelelahan dan memberi rasa nyaman pada klien.

4.      meningkatkan partisipasi dan kemandirian keluarga dalam perawatan klien.





6.     Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Pada An.R

No
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Paraf
Evaluasi
Paraf
1
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus. Ditandai dengan :
DS :
-          Klien mengeluh demem
DO :
-          Suhu tubuh 40oC
-          Mukosa bibir kering
-          Respirasi 24x/mnt
-          Nadi 98x/mnt
Tanggal : 26 Juli 2008

Pukul : 14.00 WIB
1.  Mengobservasi TTV setiap 4 jam sekali
R/
TD : 110/70 mmHg
N : 87x/menit
R : 24x/menit
S : 400C

Pukul 14.30 WIB
4. Memberikan therapy obat antipiretik
R/ :
Ottopen 1 sendok teh

Pukul 14.00 WIB
2. Memberikan kompres hangat atau tepid sponge
R/
·     Klien tampak nyaman saat dilakukan tepid sponge
·     Suhu tubuh 39,00C

Pukul 15.00 WIB
3.      Menganjurkan klien untuk minum ± 2 liter dalam sehari semalam dan menjelaskan manfatnya bagi klien
R/ :
Keluarga klien mematuhi saran perawat

Pukul 18.00 WIB
1.      Mengobservasi ttv tiap 4 jam sekali
R/ :
·     TD : 100/70 mmhg
·     N : 87 x/mnt
·     R : 24x/mnt
·     S : 40oC







Febry




Febry




Febry





Febry








Febry
Pukul : 21.00 WIB

S :
-          Klien mengeluh masih demam
O :
-          Klien tampak lemah
-          Teraba demam
-          S : 40ºC
A :
-          Masalah hipertermi belum teratasi
P :
-          Intervensi no 1,2,3 dan 4 dilanjutkan









Febry

2
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia ditandai dengan :
DS :
-          Klien mengeluh mual
DO :
-          Nafsu makan menurun
-          Makan hanya habis ¼ porsi
-          Terdapat penurunan BB selama sakit 1 kg sebelum sakit
-          25 kg, BB setelah sakit 24 kg
-          Mual dan terdapat muntah
Tanggal : 26 Juli 2008

Pukul : 14.00 WIB
1.      Mengkaji keadaan umum klien, status nutrisi serta menimbang berat badan klien
R/ :
·     BB : 28 Kg
·     Konjuntiva merah muda

Pukul 17.00 WIB
2.      Membantu memberikan makan
R/ :
Klien makan ¼ porsi

Pukul 17.20 WIB
3.      Menganjurkan kepada klien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering
R/:
Klien mengatakan akan mencobanya

Pukul 17.45 WIB
4.      Menganjurkan klien untuk mempertahankan kebersihan mulut
R/ :
Klien mengatakan mau menyikat giginya







Febry




Febry




Febry





Febry
Pukul : 21.00 WIB

S :
-          Klien mengatkan nafsu makan kurang
O :
-          Makan hanya habis ¼ porsi dari makana yang disajikan
-          BB 28 Kg
-          Konjungtiva berwarna merah muda
A :
-          Masalah belum teratasi
P :
-          Intervensi no 2,3,4 dan 8 lanjutkan










Febry
3
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan, muntah dan demam. Ditandai dengan :
DS :
-          Klien mengeluh demam
DO :
-          Suhu tubuh 40oC
-          Mukosa bibir kering
-          Klien minum 4-5 gelas/ hari
-          Hematokrit 32,5 %
-          Klien tampak muntah
Tanggal : 26 Juli 2008

Pukul : 14.00 WIB
1.      Mengobservasi tanda-tanda vital dan tanda-tanda kekurangan cairan
R/ :
·     Turgor kulit kembali dalam < 2 detik
·     TD : 110/70 mmhg
·     N : 84x/mnt
·     R : 20x/mnt
·     S : 39oC

Pukul 14.25 WIB
5.      Memonitor pemberian cairan intravena
R/ :
Terpasang cairan infus RL : 20 tts/mnt

Pukul 14.35 WIB
5.      Memonitor pemberian cairan intravena
R/ :
Terpasang cairan infus RL : 20 tts/mnt

Pukul 19.00 WIB
6.      Memantau hasil pemeriksaan lab
R/ :
·     Hemoglobin1 : 5,0 g/dl
·     Hematokrit : 41,6 %
·     Trombosit : 50.000 /ul













Febry





Febry




Febry





Febry
Pukul : 21.00 WIB

S :
-          Klien mengatakan badannya terasa lemas
O :
-          Mukosa bibir kering
-          Hemoglobin : 5,0 g/dl
-          Hematokrit : 41,6 %
-          Trombosit : 50.000 /ul
-          TD : 110/70 mmhg
-          N : 80x/mnt
-          R : 20x/mnt
-          S : 39oC
A :
-          Masalah belum tertatasi
P :
-          Intervensi no 1,2,3,4 lanjutkan












Febry
4
Kurang pengetahuan keluarga mengenai penyakit dan perawatan berhubungan dengan kurangnya informasi. Ditandai dengan :
DS :
-          Ibu klien mengatakan tidak mengetahui tentang penetalaksa-naan dan pengobatan penyakit anaknya
DO :
-          Ibu klien tampak bertanya-tanya tentang kondisi anaknya
-          Ibu klien tampak tidak faham tentang penetalaksa-naan dan pengobatan tentang anaknya
Tanggal : 26 Juli 2008

Pukul : 14.00 WIB
1.      Mengkaji pengetahuan klien/ keluarga mengenai penyakit DBD
R/ : Klien dan keluarga tidak tahu tentang penyakit DBD




















Febry
Pukul : 21.00 WIB

S :
-          Klien dan keluarga tidak tahu tentang penyakit DBD
O :
-          Keluarga tampak belum paham tentang penyakit DBD
A :
-          Masalah belum tertatasi
P :
-          Intervensi no 1,2,dan4 lanjutkan









Febry











5
Kurang perawatan diri berhubungan dengan kurang pengetahuan klien dalam merawat diri
DS :
-          klien mengatakan badannya lengket
DO :
-          klien tampak lemah
-          aktivitas dibantu
-          kulit klien lengket
-          kuku klien panjang dan kotor
-          gigi kotor
Tanggal 26 Juli 2008
Pukul 10.00 WIB
1.      mengkaji aktivitas yang dapat dilakukan oleh klien
R/ : ADL dibantu



Febry

Pukul 21.00 WIB

S : klien mengatakan masih lemah
O : klien tampak, ADL dibantu keluarga, badan lengket kuku panjang
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan untuk no 1, 2, 3 dan 4

febry


                                                                                                                        Hari ke 2
Catatan perkembangan
Hari/
tgl
No
DX
Catatan perkembangan
Paraf
27 Juli
2008











































































28 Juli
2008




27 Juli
2008
























































28 Juli 2008






27 Juli 2008











































28 Juli 2008







27 Juli 2008























28 Juli 2008






27 Juli 2008






















28 Juli 2008

1


















































































2

































































    3

































   





















4






























5




S : Klien mengatakan masih demam
O :
-          Klien tampak lemah
-          Teraba panas
-          Suhu 390C
-          TD = 110/70 mmHg
-          R = 24x / Menit
-          N = 86x /Menit

A : Hipertermi teratasi sebagian
P : Intervensi 1, 2, 3, 4 dilanjutkan
I :
Jam 07.00 WIB
-          Mengobservasi tanda-tanda vital setiap 4 jam sekai
R/ : TD = 110/70 mmHg
N = 86x / Menit
R = 24x / Menit
S = 390C
Jam 08.00 WIB
-          Memberikan terapi obat antipiretik
(ottopan 1 cth)
R/ : Terapi ottopan masuk 1 cth per oral


Jam 08.10 WIB
-          Memberikan terapi intravena 20 tetes/Menit
R/ : Cairan RL masuk sebanyak 20 tetes/Menit
Jam 11.00 WIB
-          Mengobservasi tanda-tanda vital
R/ : TD = 110/70 mmHg
N = 86x/Menit
R = 23x/Menit
S = 39’50C
Jam 13.00 WIB
-          Melakukan tepid sponging
R/ : Suhu = 380C
Jam 14.00 WIB
-          Mengobservasi tanda-tanda vital
R/ : TD = 110/70 mmHg
N = 86x/Menit
R = 23x/Menit
S = 380C
Jam 16.00 WIB
-          Memberikan terapi obat antipiretik
(ottopan 1 cth)
R/ : Terapi ottopan masuk 1 cth per oral
Jam 18.00 WIB
-          Mengobservasi tanda-tanda vital
R/ : TD = 110/70 mmHg
N = 87x/Menit
R = 24x/Menit
S = 380C
Jam 20.00 WIB
-          Memberikan terapi intravena 20 tetes/Menit
R/ : Cairan RL masuk sebanyak 20 tetes/Menit
Jam 22.00 WIB
-          Mengobservasi tanda-tanda vital
R/ : TD = 110/70 mmHg
N = 86x/Menit
R = 24x/Menit
S = 380C
Jam 00.00 WIB
-          Memberikan terapi obat antipiretik
(ottopan 1 cth)
R/ : Terapi ottopan masuk 1 cth per oral
Jam 05.00 WIB
-          Mengobservasi tanda-tanda vital
R/ : TD = 110/60 mmHg
N = 86x/Menit
R = 22x/Menit
S = 36’70C

Jam 07.00 WIB
E : Klien mengatakan demam berkurang yang ditandai dengan suhu 36’70C, masalah hipertermi teratasi, intervensi dipertahankan


Jam 07.00 WIb
S : Klien mengeluh mual
O :
-          Nafsu makan menurun
-          Makan hanya habis ¼ porsi
-          Berat badan 28 kg (sebelum sakit 29kg)
-          Terdapat mual dan muntah sebanyak 1 kali
A : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan No 1, 3, 4, 5 dan 6
I :
Jam 07.15 WIB
-          Mengkaji keadaan umum kiien, status nutrisi, serta menimbang berat badan klien
R/ : Berat badan 28 Kg, klien masih mengeluh mual.
Jam 07.30 WIB
-          Memberikan makan sesuai diit (bubur)
R/ : makan habis ¼ porsi
Jam 07.45 WIB
-          Menjelaskan pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit
R/ : klien mengerti apa yang sudah dijelaskan.
Jam 08.15 WIB
-          Menganjurkan klien makan dalam porsi kecil tapi sering.
R/ : klien makan habis ¼ porsi
Jam 08.30 WIB
-          Menganjurkan klien untuk mempertahankan kebersihan mulut
R/ : klien mengatakan akan menyikat giginya sehabis makan.
Jam 12.00 WIB
-          Memberikan makan sesuai diit (bubur)
R : kilien menghabiskan ¼ porsi
Jam 12.10 WIB
-          Menganjurkan klien makan dalam porsi kecil tapi sering
R/ : klien menghabiskan makan ¼ porsi
Jam 13.00 WIB
-          Menganjurkan klien untuk mempertahankan mulut
R/ : klien tampak menyikat giginya
Jam 17.00 WIB
-          Memberikan makan sesuai diit (bubur)
R : kilien menghabiskan ¼ porsi
Jam 17.10 WIB
-          Menganjurkan klien makan dalam porsi kecil tapi sering
R/ : klien menghabiskan makan ¼ porsi
Jam 17.40 WIB
-          Menganjurkan klien untuk mempertahankan mulut
R/ : klien tampak menyikat giginya
Jam 07.00 WIB
E : klien masih mengeluh mual dan tidak nafsu makan yang ditandai dengan makan habis ¼ porsi, BB 28 kg. masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi intervensi dilanjutkan no 1, 3, 4 dan 5.


Jam 07.00 WIB
S : klien mengatakan masih lemah
O :
-          Klien tampak lemah
-          Mukosa bibir tampak kering
-          Muntah sebanyak satu kali
-          Minum klien 4-5 gelas
A : masalah kekurangan volume cairan belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan untuk no 2, 3 dan 4
I :
Jam 07.05 WIB
-          Mengobservasi tanda-tanda vital
R/ : TD = 100/70 mmHg
N = 84x/Menit
R = 20x/Menit
S = 390C
Jam 07.30 WIB
-          Memonitor cairan infuse
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit

Jam 08.30 WIB
-          Memberikan hidrasi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan
R/ : klien terpasang infuse RL 20 tetes/menit
Jam 11.40 WIB
-          Memonitor cairan infuse
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 14.00 WIB
-          Mengobservasi intake output klien
           R/ : intake ± 1500 cc, output ± 1700 cc
Jam 15.40 WIB
-          Memonitor cairan infuse
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 16.00 WIB
-          Mengambil sampel darah sebanyak 3 cc untuk pemeriksaan laboratorium
Jam 19.40 WIB
-          Memonitor cairan infuse
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 05.30 WIB
-          Memonitor cairan infuse
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit

Jam 07.00 WIB
E : klien mengatakan lemah berkurang, intake ± 1600 cc, output ± 1500 cc, turgor kulit kembali dalam waktu kurang dari 3 detik, muntah tidak terjadi, masalah kekurangan cairan teratasi sebagian intervensi dilanjutkan untuk no 2, 3 dan 4


Jam 07.00 WIB
S :
-          Klien dan keluarga tidak faham tentang penyakit DBD
O :
-          Keluarga tampak belum faham tentang
A :
-          Masalah kurang pengetahuan keluarga  belum tertatasi
P :
-          Intervensi no 1,2,dan4 lanjutkan
I :
Jam 10.00 WIB
-          Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit DBD kepada klien dan keluaraga
R/ : klien dan keluarga tampak memperhatikan.
Jam 10.20 WIB
-          Memberikan kesempatan  kepada keluarga dan klien untuk bertanya
R/ : keluarga banyak bertanya tentang apa yang telah dijelaskan



Jam 07.00 WIB
E : klien dan keluarga mengatakan mengerti tentang penyakit DHF.masalah kurang pengetahuan keluarga mengenai penyakit  teratasi,intervensi dipertahankan.



Jam 07.00 WIB
S : klien mengatakan masih lemah
O : klien tampak, ADL dibantu keluarga
A : masalah kurang perawatan diri belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan untuk no 1, 2, 3 dan 4
I :
Jam 07.00 WIB
-          Menjelaskan kembali kapada keluarga pentingnya perawatan diri selama sakit
R/ : keluarga klien mengerti
Jam 07.05 WIB
-          Membantu klien mandi (dilap) dengan menggunakan air hangat.
R/ : klien tampak lebih bersih, tampak nyaman dan rapih.
Jam 11.00 WIB
-          Menggunting kuku klien
R/ : kuku klien tampak bersih dan pendek.
Jam 06.30 WIB
-          Memfasilitasi keluarga untuk memandikan klien
R/ : klien tampak bersih dan rapih


Jam 07.00 WIB
E : klien mengatakan lebih nyaman dank lien tampak lebih rapih, masalah kurang perawatan diri teratasi, intervensi dipertahankan.






















Febbry












Febbry






Febbry





Zr Yesi




Febbry





Febbry


Febbry





Zr. Sopy




Febbry




Susi




Susi





Susi

















Febbry












Febbry





Febbry



Febbry



Febbry




Febbry




Zr. Yusi



Febbry









Zr.yusi


















Febbry







Febbry




Deden



Febbry




Febbry


Deden


Zr.Yusi


Zr.Sopy





Susi












Febbry











Febbry










Febbry







Febbry









Febbry




Febbry








28 Juli 2008
























































29 Juli 2008






28 Juli
2008









































29 Juli 2008




2

































































3
Jam 07.00 WIB
S : Klien masih mengeluh mual
O :
-          Nafsu makan masih menurun
-          Makan hanya habis ¼  porsi
-          Berat badan 28 kg (sebelum sakit 29kg)
-          Terdapat mual
A : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan No 1, 3, 4, 5 dan 6
I :
Jam 07.00 WIB
-          Mengobservasi tanda-tanda vital setiap 4 jam sekai
R/ : TD = 110/60 mmHg
N = 86x / Menit
R = 22x / Menit
S = 36’80C
Jam 07.15 WIB
-          Mengkaji keadaan umum kiien, status nutrisi, serta menimbang berat badan klien
R/ : Berat badan 28 Kg, klien masih mengeluh mual.
Jam 07.20 WIB
-          Melibatkan keluarga dalam pemberian makan kepada klien sesuai dengan diit (bubur).
R/ : klien menghabiskan makan ¼ porsi
 Jam 07.45 WIB
-          Menganjurkan klien makan dalam porsi kecil tapi sering.
R/ : klien makan habis ¼ porsi.
Jam 08.00 WIB
-          Meganjurkan kepada klien untuk mempertahankan kebersihan mulut.
R/ : klien mau menggosok gigi setelah selesai makan.

Jam 12.00 WIB
-          Melibatkan keluarga dalam pemberian makan kepada klien sesuai dengan diit (bubur).
R/ : klien menghabiskan makan ¼ porsi
Jam 12.20 WIB
-          Menjelaskan kembali tentang pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit
R/ : klien mengerti apa yang sudah dijelaskan.
Jam 17.00 WIB
-          Memberikan makan sesuai diit (bubur)
R/ : makan habis ¼ porsi
Jam 17.30 WIB
-          Mempasilitasi klien untuk  mempertahankan kebersihan mulut.
R/ : klien mau menggosok gigi setelah selesai makan.
Jam 07.00 WIB
E : klien mengatakan masih mual, nafsu makan berkurang, porsi makan habis 1/4, maslah gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan belum teratasi, intervensi no 1, 3, 4, 5 dan 6



Jam 07.00 WIB
S : klien mengatakan masih lemah
O :
-          Klien tampak lemah
-          Mukosa bibir tampak kering
-          Minum klien 4-5 gelas
A : masalah kekurangan volume cairan belum  teratasi
P : intervensi dilanjutkan untuk no 2, 3 dan 4
I :
Jam 07.05 WIB
-          Mengobservasi tanda-tanda kekurangan volume cairan
R/ : turgor kulit kembali kurang dari 3 detik setelah dicubit, mukosa bibir kering.
Jam 07.30 WIB
-          Memonitor cairan infuse
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 08.30 WIB
-          Memberikan hidrasi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan
R/ : klien terpasang infuse RL 20 tetes/menit
Jam 11.40 WIB
-          Memonitor cairan infuse
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 14.00 WIB
-          Mengobservasi intake output klien
           R/ : intake ± 1800 cc, output ± 1000 cc
Jam 15.40 WIB
-          Memonitor cairan infuse
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 19.40 WIB
-          Memonitor cairan infuse
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 05.30 WIB
-          Memonitor cairan infuse
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 06.00 WIB
-          Mengambil sampel darah sebanyak 3 cc untuk pemeriksaan laboratorium

Jam 07.0 WIB
E : klien mengatakan lemah berkurang, intake ± 1800 cc, output ± 1000 cc, turgor kulit kembali dalam waktu kurang dari 3 detik, muntah tidak terjadi, masalah kekurangan cairan teratasi sebagian intervensi dilanjutkan untuk no 2, 3 dan
Febbry










Febbry






Febbry





Febbry








Febbry










Febbry








Deden














Febbry








Febbry













Febbry







Zr.Susan







Zr.susan


Febbry





29 Juli 2008






























































30 Juli 2008






29 Juli 2008










































30 Juli 2008
2







































































3
Jam 07.00 WIB
S : Klien masih mengeluh mual
O :
-          Nafsu makan masih menurun
-          Makan hanya habis ¼  porsi
-          Berat badan 28 kg (sebelum sakit 29kg)
-          Terdapat mual
A : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan No 1, 3, 4, 5 dan 6
I :
Jam 07.00 WIB
-          Mengobservasi tanda-tanda vital setiap 4 jam sekai
R/ : TD = 100/60 mmHg
N = 83x / Menit
R = 24x / Menit
S = 36’70C

Jam 07.15 WIB
-          Mengkaji keadaan umum klien, status nutrisi, serta menimbang berat badan klien
R/ : Berat badan 28 Kg, klien masih mengeluh mual.
Jam 07.20 WIB
-          Melibatkan keluarga dalam pemberian makan kepada klien sesuai dengan diit (bubur).
R/ : klien menghabiskan makan ¼ porsi
 Jam 07.45 WIB
-          Menganjurkan klien makan dalam porsi kecil tapi sering.
R/ : klien makan habis ¼ porsi.
Jam 08.00 WIB
-          Meganjurkan kepada klien untuk mempertahankan kebersihan mulut.
R/ : klien mau menggosok gigi setelah selesai makan.
Jam 12.00 WIB
-          Melibatkan keluarga dalam pemberian makan kepada klien sesuai dengan diit (bubur).
R/ : klien menghabiskan makan ¼ porsi
Jam 12.20 WIB
-          Menjelaskan kembali tentang pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit
R/ : klien mengerti apa yang sudah dijelaskan.
Jam 13.30 WIB
-          Menganjurkan kepada keluarga klien untuk memberikan makanan tambahan (biscuit) kepada klien.
R/ : klien mau makan biskuit
Jam 17.00 WIB
-          Memberikan makan sesuai diit (bubur)
R/ : makan habis ¼ porsi
Jam 17.30 WIB
-          Mempasilitasi klien untuk  mempertahankan kebersihan mulut.
R/ : klien mau menggosok gigi setelah selesai makan.

Jam 07.00 WIB
E : klien mengatakan masih mual, nafsu makan berkurang, makan habis ¼ porsi, maslah gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi sebagian, intervensi no 1, 3, 4, 5 dan 6



Jam 07.00 WIB
S : klien mengatakan masih lemah
O :
-          Klien tampak lemah
-          Mukosa bibir tampak kering
-          Minum klien 5 gelas
A : masalah kekurangan volume cairan teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan untuk no 2, 3 dan 4
I :
Jam 07.05 WIB
-          Mengobservasi tanda-tanda kekurangan volume cairan
R/ : turgor kulit kembali kurang dari 3 detik setelah dicubit, mukosa bibir kering.
Jam 07.30 WIB
-          Memonitor cairan infus
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 08.30 WIB
-          Memberikan hidrasi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan
R/ : klien terpasang infuse RL 20 tetes/menit
Jam 11.40 WIB
-          Memonitor cairan infuse
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 12.00 WIB
-          Mengambil sampel darah sebanyak 3 cc untuk pemeriksaan laboratorium

Jam 14.00 WIB
-          Mengobservasi intake output klien
           R/ : intake ± 2000 cc, output ± 900 cc
Jam 15.40 WIB
-          Memonitor cairan infus
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 19.40 WIB
-          Memonitor cairan infus
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 05.30 WIB
-          Memonitor cairan infus
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit

Jam 07.0 WIB
E : klien mengatakan lemah berkurang, intake ± 2000 cc, output ± 900 cc, turgor kulit kembali dalam waktu kurang dari 3 detik, muntah tidak terjadi, masalah kekurangan cairan teratasi sebagian intervensi dilanjutkan untuk no 2, 3 dan 4

Febbry










Febbry







Febbry





Febbry




Deden



Febbry















Febbry




Zr.Irma








Febbry







Febbry









Febbry








Febbry




Zr. Irma






Susi















30 Juli 2008
2
Jam 07.00 WIB
S : Klien mengatakan mual sudah berkurang
O :
-          Nafsu makan meningkat
-          Makan hanya habis ½ porsi
-          Berat badan 28 kg (sebelum sakit 29kg)
A : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan No 1, 3, 4, 5 dan 6
I :
Jam 07.00 WIB
-          Mengobservasi tanda-tanda vital setiap 4 jam sekai
R/ : TD = 110/60 mmHg
N = 84x / Menit
R = 22x / Menit
S = 36’70C

Jam 07.15 WIB
-          Mengkaji status nutrisi, serta menimbang berat badan klien
R/ : Berat badan 28 Kg, mual sudah berkurang.
Jam 07.20 WIB
-          Melibatkan keluarga dalam pemberian makan kepada klien sesuai dengan diit (bubur).
R/ : klien menghabiskan makan ½ porsi
Jam 07.35 WIB
-          Menjelaskan tentang pentingnya nutrisi bagi proses penyembuhan penyakit.
R/ : keluarga klien mengerti
Jam 07.45 WIB
-          Menganjurkan klien makan dalam porsi kecil tapi sering.
R/ : klien makan habis ½ porsi
Jam 08.00 WIB
-          Meganjurkan kepada klien untuk mempertahankan kebersihan mulut.
R/ : klien mau menggosok gigi setelah selesai makan.
Jam 12.00 WIB
-          Melibatkan keluarga dalam pemberian makan kepada klien sesuai dengan diit (bubur).
R/ : klien menghabiskan makan ½ porsi
Jam 12.20 WIB
-          Menjelaskan kembali tentang pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit
R/ : klien mengerti apa yang sudah dijelaskan.
Jam 13.30 WIB
-          Menganjurkan kepada keluarga klien untuk memberikan makanan tambahan (biscuit) kepada klien.
R/ : klien mau makan biskuit
Jam 17.00 WIB
-          Memberikan makan sesuai diit (bubur)
R/ : makan habis ½ porsi
Jam 17.30 WIB
-          Mempasilitasi klien untuk  mempertahankan kebersihan mulut.
R/ : klien mau menggosok gigi setelah selesai makan.

Jam 07.00 WIB
E : klien mengatakan mualnya sudah berkurang, nafsu makan meningkat, makan habis ½ porsi, maslah gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi sebagian, intervensi no 1, 3, 4, 5 dan 6


Jam 07.00 WIB
S : klien mengatakan tidak lemah lagi
O :
-          Klien tampak segar
-          Mukosa bibir lembab
-          Minum klien 5 gelas
A : masalah kekurangan volume cairan teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan untuk no 2, 3 dan 4
I :
Jam 07.05 WIB
-          Mengobservasi tanda-tanda kekurangan volume cairan
R/ : turgor kulit kembali kurang dari 3 detik setelah dicubit, mukosa bibir lembab.
Jam 07.30 WIB
-          Memonitor cairan infus
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 08.30 WIB
-          Memberikan hidrasi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan
R/ : klien terpasang infuse RL 20 tetes/menit
Jam 11.40 WIB
-          Memonitor cairan infuse
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 14.00 WIB
-          Mengobservasi intake output klien
           R/ : intake ± 2000 cc, output ± 800 cc
Jam 15.40 WIB
-          Memonitor cairan infus
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 19.40 WIB
-          Memonitor cairan infus
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 05.30 WIB
-          Memonitor cairan infus
R/ : caiaran RL masuk 20 tetes/menit
Jam 06.00 WIB
-          Mengambil sampel darah sebanyak 3 cc untuk pemeriksaan laboratorium

Jam 07.0 WIB
E : klien mengatakan lemah berkurang, intake ± 2000 cc, output ± 900 cc, turgor kulit kembali dalam waktu kurang dari 3 detik, muntah tidak terjadi, masalah kekurangan cairan teratasi sebagian intervensi dilanjutkan untuk no 2, 3 dan 4

Febbry









Febbry












Febbry




Febbry



Febbry



Febbry




Febbry




Febbry





Zr. Yeni







Zr.Yusi












Febbry









Zr.Yeni








Febbry




Febbry


Susi


Zr. Irma





Zr. Irma






Febbry

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

orang bijak selalu meninggalkan pesan

Welcome In Blogger SUNTHREE

Disamping ini merupakan Sliding Login menggunakan JQuery. Login Form Disamping masih Contoh dan tidak dapat digunakan layaknya Login Form FB, Karena isi Blog ini masih terbuka untuk umum

Terima Kasih

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!